Kembali Kepada Pelukan Bapa Sorgawi
Sumber: Canva

Kata Alkitab / 21 June 2011

Kalangan Sendiri

Kembali Kepada Pelukan Bapa Sorgawi

Puji Astuti Official Writer
5361

Lukas 15:20-21

Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.

Mungkin Anda pernah mendengar tentang perumpamaan yang pernah Yesus ceritakan tentang “Anak yang terhilang”, tapi apakah Anda menemukan diri Anda dalam cerita tersebut? Apakah hati Anda luluh saat mengalami Tuhan yang Maha Kuasa itu sebagai Abba Anda; Bapa Anda yang terkasih?

Salah satu cara untuk mengalaminya adalah menghabiskan waktu dengan lukisan Rembrandt yang terkenal berjudul, “The Return of the Prodigal Son.” Hal ini akan meningkatkan pandangan tentang Tuhan dan hubungan Anda dengan Tuhan.

Kami telah berbicara dengan para pemimpin Kristen dan pengikut Kristus yang berjuang untuk mempercayai Tuhan sebagai Abba mereka. Dipermukaan mereka percaya bahwa Tuhan sangat mengasihi mereka – bahkan mungkin mereka mengajarkan hal ini kepada orang lain – tetapi hati mereka tidak merasakan pelukan kasih sayang Bapa yang digambarkan oleh Rembrandt melalui lukisannya. Ketika mereka menjalani kesehariannya, mereka tidak menempatkan kepercayaan mereka kepada Tuhan bahwa Yesus dikenal sebagai Abba.

Apa gambaran Anda tentang Tuhan?

Bagi banyak orang dengan latar belakang cara berpikir mereka, atau alam bawah sadar mereka, mereka memiliki pandangan yang jauh tentang Tuhan, seperti sebuah patung yang indah, tapi dingin dan tidak bisa bergerak – mereka tidak bisa memiliki hubungan pribadi dengan-Nya.  Bagi yang lain gambaran mereka tentang citra Tuhan adalah seperti polisi atau hakim yang menjunjung tinggi hukum dan bertindak dengan keras – mereka akan merasa tidak cukup baik untuk bisa diterima oleh Tuhan. Namun ada juga yang memandang Tuhan sebagai pribadi yang baik dan lembut seperti Santa Claus. Dia senang membagikan hadiah kepada hampir semua orang tetapi dia tidak memiliki karakter yang sejati – mereka tidak belajar bagaimana menjadi semakin serupa dengan Yesus.

Selain itu pemahaman kita tentang Tuhan juga perlu dipahami dari sisi pandang psikologi. Kita mengembangkan cara pandang kita tentnag Tuhan dari hubungan kita sebagai anak dengan ayah dan ibu jasmani kita yang sangat berperan membentuk pribadi dan kerohanian kita. Jika Anda bertumbuh dengan aniaya, kecanduan, ditinggalkan, kecaman, tekanan atau pengabaian emosi (kebanyakan kita pernah mengalami beberapa dari hal itu) maka hal ini akan memperngaruhi internal kita, pengenalan kita tentang seperti apakah Tuhan.

Perumpamaan yang Yesus berikan adalah keajaiban sorgawi. Inti dari perumpamaan tersebut, Yesus ingin menunjukkan bahwa anak yang terhilang maupun anak yang sulung sama-sama perlu kembali kepada Bapanya. Yesus sendiri memanggil Tuhan sebagai Abba (Markus 14:36) dan Dia ingin kita mengikuti jejak-Nya serta mendapatkan berkat yang sama seperti yang Ia terima.
Apakah Anda telah menerima keberadaan Anda sebagai seorang anak yang terhilang dari Bapa di Sorga? Semua orang – bahkan mereka yang bekerja keras, berbakti seperti anak sulung – mereka telah jauh meninggalkan Bapa dan perlu kembali kepada-Nya. Jika Anda berada dalam posisi itu, maka pulanglah kepada pelukan Bapa Sorgawi yang penuh kasih.

Mendekatlah kepada Bapa. Wajah-Nya lembut dan matanya terarah pada Anda. Bapa Sorgawi kita selain perkasa, Dia juga pribadi yang lembut , kudus dan penuh kasih – ini adalah dua sisi kasih. Dia membimbing dengan tangan cara ini dan yang akan membawa kita pada pertobatan:

Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan? (Roma 2:4).

Untuk menerima kasih Bapa ini, Anda hanya perlu datang kepada-Nya, merendahkan diri dan mengakui bahwa Anda berdosa seperti anak yang terhilang itu. Berserulah kepada Bapa Sorgawi Anda tentang apa yang menjadi pergumulan Anda hari ini. Ceritakan apa yang ada di hati Anda. Tenggelamkan kepala Anda di pelukan-Nya. Rasakan kasih-Nya mendekap Anda dengan erat dan dengarlah degupan jantung-Nya.

Halaman :
1

Ikuti Kami